teori behavioristik
1.
Teori
Pavlov lebih dikenal sebagai teori pembiasaan klasik (classical conditioning).
Teori ini dimunculkan sebagai hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov,
seorang ilmuwan Rusia, yang berhasil menyabet hadiah nobel pada 1909. Secara
dasar teori classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks
baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Adapun percobaan yang dilakukan sebagai berikut:
·
Mengoperasi
leher seekor anjing, sehingga terlihat kelenjar air liurnya
·
Percobaan
pertama diperlihatkan makanan maka anjing mengeluarkan air liur (respon
alami)
·
Percobaan
kedua sebelum diperlihatkan makanan diperlihatkan sinar merah, baru makanan.
Dengan sendirinya air liur keluar (pengkondisian).
·
Apabila
percobaan (II) itu dilakukan berulang-ulang maka dengan sendirinya hanya dengan
melihat sinar merah saja tanpa makanan anjing mengeluarkan air liurnya (terkondisi
lingkungan)
·
Konsep
Ivan Palvov adalah Tingkah laku organisme bisa dibentuk melalui pengkondisian dari
lingkungan

2.
Teori skinner
Bidang psikologi yang didalami
Skinner adalah analisis eksperimental atas tingkah laku. Ia melakukan
penyilidikan terutama pada organisme infrahuman, biasanya tikus atau merpati.
Di samping itu, Skinner juga
menerapkan prinsip-prinsip pengondisian operan (operant conditioning)
pada penyelidikan tentang psikotik pada orang dewasa, anak autis, analisis
bahasa, dan perancangan mesin-mesin pengajaran. Percobaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
•
Pertama,
memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam “skinner box” (tombol, alat pemberi makanan,
penampung makanan, lampu dan lantai
berlistrik)

•
Tikus
secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perilaku yang ditunjukan
si tikus (shapping).
•
Berdasarkan
percobaan tersebut unsur
terpenting dalam belajar adalah penguatan (Penguatan + & -).
3.
Edward Lee Thorndike
•
Belajar : peristiwa
terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa : stimulus (S) dgn respon (R).
•
Stimulus :
suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk
mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat R.
•
Respon : sembarang
tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang
Percobaan yang dilakukan oleh thorndike sebagai berikut:
•
Kucing
lapar dimasukkan kedalam kotak dan di stimulus dengan makanan yang
ditaruh diluar kandang.
•
Kucing mulai resah bergerak,
berjalan, meloncat, mencakar dan sebagainya (respon) sampai kebetulan
menginjak pedal sehingga kandang terbuka.
•
Awal
percobaan butuh 15 menit untuk mengetahui adanya pedal yang bisa membuka pintu,
lama kelamaan lebih cepat waktu yang digunakan untuk membuka kandang.
•
Percobaan
ini memerlukan trial
(mencoba-coba) and error (kesalahan) atau selecting and connecting.
Dalam percobaan yang dilakukan
oleh thorndike terdapat 3 hukum yaitu:
1)
Law of readiness
2)
Law of exercise
3)
Law of effect
Ketiga hukum tersebut kemudian di revisi menjadi:
•
Hukum
latihan ditinggalkan karena ditemukan pengulangan saja tidak cukup untuk
memperkuat hubungan stimulus respon, sebaliknya tanpa pengulangan hubungan
stimulus respon belum tentu diperlemah.
•
Hukum
akibat direvisi. Sesuatu yang berakibat positif untuk perubahan perilaku adalah
hadiah, sedangkan hukuman tidak berakibat apa-apa.
•
Syarat
utama terjadinya hubungan stimulus bukan kedekatan tetapi adanya saling sesuai
antara stimulus dan respon.
•
Akibat
suatu perbuatan bisa dapat menular baik pada bidang lain maupun bidang individu
4.
Jhon B. Watson
Watson
mendefinisikan belajar
sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan
respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi
walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang
selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang
tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang
behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan
ilmu-ilmu lain seperti Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada
pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur.
Percobaan yang dilakukan oleh Jhon B. Watson sebagai berikut:
1.
Eksperimen mengenai kondisioning pada anak-anak.
Salah satu eksperimennya ialah dengan menggunakan bayi sebagai objek coba yang
diberikan minuman dari botol.
2.
Eksperimen Watson lainnya adalah eksperimen
dengan anak yang bernama Albert (11 bulan). Watson ingin memberikan gambaran
bagaimana reaksi emosional menjadi terkondisi dengan stimulus netral.
Komentar
Posting Komentar