Vitamin E



a.      Unsur Kimianya
Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan vitamin E sintetik yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut dalam lemak dan sebagian besar pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air. Ada empat jenis tokoferol yang penting dalam makanan alfa-, beta-, gama-, delta-toko-ferol dan tokotreinol. Karakteristik kimia utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan. Tokoferol terdiri atas struktur cincin 6-kromanol dengan rantai samping jenuh panjang enam belas karbon fitol. Perbedaan antar jenis tokoferol terletak pada jumlah dan posisi gugus metil pada struktur cincin.
Tokotrineol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Perbedaan struktur ini mempengaruhi tingkat aktivitas vitamin E secara biologik. Tokotrineol tidak banyak terdapat di alam dan kurang aktif secara biologik. Alfa-tokoferol adalah bentuk vitamin E paling aktif, yang digunakan pula sebagai standar pengukuran vitamin E dalam makanan. Jumlah vitamin E dalam bentuk lain dinyatakan dalam bentuk tokoferol ekivalen (TE). Bentuk sintetik vitamin E mempunyai aktivitas biologik 50% daripada alfa-tokoferol yang terdapat di alam.
Vitamin E agak tahan panas dan asam tetapi tidak tahan alkali, sinar ultraviolet dan oksigen. Vitamin E rusak bila bersentuhan dengan minyak tengik, timah dan besi. Karena tidak larut air, vitamin E tidak hilang karena pemasakan dengan air. Tokoferol ester seperti tokoferol asetat yang paling banyak ditemukan di alam, tidak banyak rusak karena pengolahan. Absorpsi vitamin E berkisar antara 20-80%. Vitamin E disimpan sebagian besar di jaringan lemak dan selebihnya di hati.
b.      Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Menurut Lita MED (2016) Ada banyak fungsi vitamin E yang ditawarkan untuk tubuh kita, antara lain:
1.)    Mampu memperpanjang umur.
2.)    Mendukung peningkatan produksi air susu.
3.)    Membantu mencegah keguguran pada ibu hamil.
4.)    Mengatasi gangguan saat wanita datang bulan.
5.)    Membantu dalam memperoleh keturunan.
6.)    Mencegah adanya oksidasi karoten dan vitamin A pada usus halus.
7.)    Membantu membran sel lebih stabil.
8.)    Berpengaruh terhadap sel darah putih dan juga sel darah merah yang melaju atau mengalir melalui organ paru-paru.
9.)    Berperan sebagai antioksidan.
10.)                        Terjadi penumpukan lemak di dalam otot.
c.       Sumber
Sumber dari vitamin E terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah, gandum, dan biji-bijian serta sayur dan buah-buahan. Minyak zaitun dan kelapa hanya sedikit mengandung vitamin E. Selain itu juga daging ungas, ikan dan kacang-kacanagn mengandung vitamin E namun dalam jumlah terbatas. Berikut merupakan AKG berdasarkan golongan umur dan jenis kelain serta retinol ekivalen dari kandungan vitamin E untuk Indonesia menurut Almatsier dalam Ariani (2017):
Golongan Umur
AKE* (μg)
Golongan Umur
AKE* (μg)
0-6 bulan
4
Wanita:

7-11 bulan
5
10-12 tahun
11
1-3 tahun
6
13-15 tahun
15
4-6 tahun
7
16-18 tahun
15
7-9 tahun
7
19-29 tahun
15


30-49 tahun
15
Pria:

50-64 tahun
15
10-12 tahun
11
≥ 65 tahun
15
13-15 tahun
15


16-18 tahun
15
Ibu Hamil:
+0
19-29 tahun
15


30-49 tahun
15
Ibu Menyusui:

50-64 tahun
15
0-6 bulan
+4
≥ 65 tahun
15
7-12 bulan
+4
Berikut nilai vitamin E di dalam minyak tumbuh-tumbuhan (mg/100 g) menurut Almatsier (2004):
Minyak
mg
Biji kapas
30-81
Jagung
53-162
Kacang kedelai
56-160
Kacang tanah
20-32
Kelapa
1-4
Kelapa sawit
33-73
Safflower
25-49
zaitun
5-15
Berikut nilai alfa- dan gama-tokoferol dalam bahan makanan (mg/100 g) menurut Almatsier (2004):
Bahan Makanan
alfa- tokoferol
gama-tokoferol
Serealia
0,88
0,77
Kacang-kacangan
0,72
5,66
Biji-bijian
9,92
10,97
Sayuran
0,81
0,14
Buah-buahan
0,27
-
Daging
0,31
0,21
Telur
1,07
0,35
Susu
0,34
-
Minyak babi
1,37
0,7
Mentega
1,95
0,14
Margarin
18,92
26,62
d.      Dampak kekurangan
Penyakit kekurangan Vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin E terdapat luas di dalam bahan makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena adanya gangguan absorpsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan transpor lipida seperti pada bta-lipopro-teinemia. Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemoisis eritrosit, yang dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain adalah sindrom neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang belakang dan retina. Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi dan refleks otot, serta gangguan penglihatan dan berbicara.
e.       Dampak kelebihan
Vitamin E apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Akan tetapi, akibatnya tidak terlalu fatal atau merugikan seperti halnya kelebihan vitamin A, terlihat pada gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 miligram sehari (60-75) kali kecukupan). Dosis tinggi juga dapat meningkatkan efek obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah pengumpulan darah. Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

permainan boi-boinan

kurikulum 1994 (PKB-TK)

Pengertian,Ciri-ciri, Macam-macam, dan Penyebab Marah