Konsep Dasar PAUD
Berdasarkan
tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan masa
peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apapun yang diterima anak baik dari segi
rangsangan makanan, minuman, serta lingkungan dapat memberikan kontribusi yang
besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan dapat
berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak selanjutnya.
Pendidikan
Anak Usia Dini sangat penting karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut
Clark (dalam Yuliani, 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100-200 miliar sel otak yang siap
dikembangkan serta di aktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan
optimal.
Usia
Dini (lahir-6 tahun) merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat
menentukan bagi anak dimasa depannya.atau disebut juga dengan masa keemasan
sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya.
Fakta tentang otak anak
Menurut
howard gardner anak-anak usia lima tahun pertama selalu diwarnai dengan
keberhasilan dalam belajar mengenai segala hal.
Deborah Stipek (dalam Adi W. Gunawan, 2003) menyatakan bahwa anak usia
enam atau tujuh tahun menaruh harapan yang tinggi untuk berhasil mempelajari
segala hal meskipun dalam praktiknya selalu buruk.
Temuan
neuro sains yang menyatakan bahwa ketika lahir, sel-sel otak bayi berjumlah
sekitar 100 miliar, tetapi belum saling berhubungan kecuali sel-sel otak yang
mengendalikan detak jantung, pernapasan, gerak refleks, pendengaran dan naluri
hidup. Saat anak usia 3 tahun , sel otak telah membentuk 1000 triliun jaringan
koneksi / sinaps.
Pendidikan merupakan investasi
peradaban.
Salah
satu alasan orangtua rela mengeluarkan biaya besar hanya untuk sekolah adalah
menginginkan anaknya menjadi shalih dan shalihah. Berbakti kepada orangtua,
cerdas, berprestasi berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Fondasi anak yang
demikian adalah pada usia dini melalui PAUD.
Data-Data
kecerdasan anak di bawah pengelolaan PAUD
1. Apa
yang dipelajari akan diingat hingga dewasa (LTM)
2. Kecerdasan
IQ di pacu di usia dini
3. Stimulasi
pada perkembangan sosial yang diberikan oleh lembaga PAUD
Perkembangan
PAUD
pada
tahun 1989 pemerintah mengeluarkan UU
nomor 2 tentang sistem pendidikan nasionalyang memunculkan peraturan tentang pendidikan
taman kanak-kanak, kelompok bermain dan penitipan anak.
Tuntutan Masyarakat
Masyarakat
modern saat ini sudah terpengaruh oleh arus globalisasi baik dari segi
teknologi ataupun pola asah, asih, asuh. Hal inilah yang mendasari pesatnya
pertumbuhan lembaga-lembaga PAUD dIndonesia menjadi pilihan alternatif yang
sangat tepat.
Catatan
Kritis Untuk direspon secara edukatif, akademis, dan politis
a. Biaya
PAUD sangat mahal, namun gaji guru PAUD
sangat kecil
b. Guru
PAUD diisyaratkan bergelar S-1 PG-PAUD atau D-4 PAUD
c. Keberadaan PAUD dapat mengantisipasi sejak
dini ancaman putus sekolah sekaligus menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan
dasar.
d. Kemendikbud
mewacanakan isu wajib belajar 12 tahun
e. Kemendikbud
membuat gerakan nasional berupa pendidikann karakter
Hakikat
Pendidikan Anak Usia Dini
Hakikat pendidikan anak usia dini
digambarkan melalui dua perspektif yaitu:
1. Perspektif
pengalaman dan pelajaran
2. Perspektif
hakikat belajar dan perkembangan
3.
Pengertian
Pendidikan Anak Usia
Secara
institusional, PAUD dapat diartikan sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi
motorik (halus dan kasar) , kecerdasan emosi, kecerdasan jamak maupun
kecerdasan spiritual.
Tujuan
PAUD
Tujuan PAUD adalah memberikan stimulasi bagi perkembangan
potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya
diri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ruang
lingkup lembaga –lembaga PAUD
Jalur formal: TK, RA, atau bentuk
lainnya yang sederajat.
Jalur non formal : KB, TPA, atau
bentuk lain yang sederajat
Jalur informal : pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Prinsip-prinsip
teoritis dalam pembelajaran PUAD
Mengambil
pemikiran pakar pendidikan AUD dari Frobel, Maria Montessori, dan Steine.
Masing-masing pengembangan teori praktisnya di bagian yang berbeda zaman.
Pemikiran mereka dirangkum oleh Tina
Bruce (1987).
1. Masa
anak-anak adalah sebagian dari kehidupannya secara keseluruhan.
2. Fisik,
mental dan kesehatan sama pentingnya dengan berpikir maupun aspek psikis
lainnya.
3. Pembelajaran
AUD melalui berbagai kegiatan saling berkait satu dengan lainnya pola stimulasi
perkembangan anak tidak boleh sektoral atau parsial, hanya satu aspek
perkembangan saja.
4. Membangkitkan
semangat intrinsik anak akan menghasilkan inisiatif sendiri yang sangat
bernilai dari pada motivasi ekstrinsik.
5. Masa
peka (usia 0-3 tahun) untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan
tertentu, perlu observsi lebih detail.
Prinsip-prinsip praktis dalam
pembelajaran kegiatan PAUD
Ada 13 prinsip pelaksanaan
pembelajaran PAUD, diantaranya :
1. Berorientasi
pada kebutuhan anak
2. Pembelajaran
anak sesuai dengan perkembangan anak
3. Mengembangkan
kecerdasan majemuk anak
4. Belajar
melalui bermain
5. Tahapan
pembelajaran anak usia dini
6. Anak
sebagai pembelajar aktif
7. Interaksi
sosial anak
8. Lingkungan
yang kondusif
9. Merangsang
kreativitas dan inovasi
10. Mengembangkan
kecakapan hidup
11. Memanfaatkan
potensi lingkungan
12. Pembelajaran
sesuai dengan kondisi sosial budaya
13. Stimulasi
secara holistik
Pentingnya
pengetahuan tentang perkembangan AUD
Ada beberapa
alasan mengapa para orangtua dan para guru paud
harus mempelajari perkembangan anak usia dini. Alasan ini akan
diutarakan oleh janet black dkk.(1992).
1. Pengetahuan
tentang tumbuh kembang AUD dapat memberikan pengertian dan pemahaman pada diri
sendiri.
2. Dapat
membantu anak untuk memberi layanan edukasi secara optimal
3. Adanya
upaya para ahli mempelajari tumbuh kembang AUD untuk belajar terus menerus.
Prinsip-prinsip perkembangan
1. Perkembangan
berimplikasi pada perubahan
2. Perkembangan
awa lebih penting atau lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya
3. Kematangan
dapat dimaknai sebagai bagian dari perkembangan karena perkembangan timbul dari
interaksi kematangan dan belajar
4. Pola
perkembangan dapat diprediksikan
5. Pola
perkembangan dapat mempunyai karakteristik tertentu
6. Terdapat
perbedaan individu dalam perkembangan
7. Setiap
perkembangan pasti melewati fase-fase tertentu
Pertumbuhan, perkembangan dan
perubahan
Pertumbuhan
lebhi mengandung unsur kuantitatif, sedangkan perkembangan lebih bersifat
kualitatif. Perkembangan mental anak akan berpengaruh terhadap perubahan secara
keseluruhan anak. Ketiga bentuk (pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan)
kakan mengantarkan anak pada periode selanjutnya.
Perbedaan perkembangan individu
Setiap
anak tumbuh dan berkembang dengan pola yang berbeda antara anak satu dengan
anak yang lain . penyamarataan dalam memperlakukan semua anak sama hal nya
dengan menghapus jati diri anak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak.
A) Faktor
lingkungan sosial
B) Faktor
emosi
C) Metode
mendidik anak
D) Beban
tanggung jawab berlebihan
E) Faktor
keluarga dimasa anak-anak
F) Faktor
rangsangan lingkungan
Aspek-aspek perkembangan anak usia
dini
Janet Black
melihat bahwa tumbuh kembang anak melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap
infancy I (0-1 tahun)
a. Perkembangan
fisik motorik
b. Perkembangan
psiko sosial
c. Perkembangan
kognitif
d. Perkembangan
bahasa
2. Tahap
infancy II (1-3 tahun) pada tahap ini sama dengan tahap I aspek perkembangannya
namun tahap ini menekankan pada tingkat kematangan
3. Tahap
anak umur 4-5 tahun . tahap pada masa ini sama halnya dengan tahap infancy
Sejarah
Filsafat PAUD
1. Sebelum
masehi sampai abad ke 4, anak usia dini disebut “infanticidel”
2. Abad
ke 4 sampai abad ke 13 anak usia dini disebut “ abandoning”
3. Abad
ke 14 sampai abad ke 17 anak usia dini disebut “ ambivalent”
4. Abad
ke 18 anak usia dini disebut “intrusive”
5. Abad
ke 19 sampai pertengahan abad ke 20, anak usia dinidisebut “ socializing”
6. Abad
ke 20 anak usia dini disebut “helping”
Konsep dasar filsafat PAUD
Penelitian
yang dilakukan oleh erikson melalui penelitian longitudinalnya, erikson
menemukan bahwa massa bayi adalah masa penanamankepercayaan dasar.
Pandangan para filsuf tentang PAUD
Montesori
adalah seorang dokter yang mempunyai pandangan tentang pendidikan anak. Adapun
pandangan filsuf yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Jean
jacques rousseau (1712-1778)
2. Johan
heinrich pestalozzi (1746-1827)
3. Johan
frierich herbart (1776-1841)
4. Jhon
dewey (1859-1952)
5. Frobel
(1782-1852)
6. Maria
montessori ( 1870-1952)
7. Jean
Piaget
8. Lev
semyonovich vygotsky
9. Ibnu
qayyim al jauziyyah
10. Abdulloh
Nasih Ulwan
11. Ki
Hajar Dewantara
Rumah sebagai madrasah sekolah
pertama bagi anak
Rumah
adalah sekolah pertama bagi anak . hal ini berimplikasi bahwa orangtua
merupakan guru pertama bagi anak. Dalam hal ini PAUD lebih mensosialisasikan
program-program pendidikannya untuk menyelaraskan dengan kegiatan anak-anak
dirumah.
Kebutuhan dasar anak, rasa aman,
dan percaya diri.
Rasa
aman merupakan perasaan yang muncul dalam diri anak ketika ia diterima oleh
lingkungan sosialnya. Rasa percaya diri merupakan perasaan dimana anak
mempunyai keyakinan tentang dirinya sendiri bahwa ia mempunyai konsep tentang
diri sendiri. Kedua jenis perasaan ini dibicarakan bersama-sama karena dapat
membantu anak pada dua jenis perasaan sekaligus.
Orang tumbuh dewasa, lingkungan,
dan tumbuh kembang anak.
Anak-anak
hidup berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Orang-orang yang ditemui anak
sehari-hari berpengaruh penting terhadap tumbuh kembang anak, khususnya pada
aspek sosial-emosional, intelektual, moral, dan spiritualnya.
Keterlibatan orangtua di sekolah
dan di rumah.
Kontak
antara orang tua dengan guru di lembaga PAUD dapat menjadi jembatan komunikasi
yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Bahkan, kontak tersebut akan membuka
kerja sama antara guru dengan orang tua dimana hasilnya merupakan pengalaman
pendidikan yang baik bagi anak.
Tiga prinsip guru PAUD
1. Pengelompokkan
anak dalam berbagai umur yang memerhatikan perkembangan anak yang beragam dan
bervariasi
2. Materi
kurikulum tidak tirikat jenjang kelas. Materi kurikulum digunakan sesuai dengan
perkembangan anak yang berbeda pada jenjang
3. Belajar
mengajar yang interaktif.
Kualifikasi Guru PAUD
UU No. 20 th
2003 tentang sisdknas disebutkan bahwa guru paud harus memiliki kompetensi
pendidik atau guru atau lembaga PAUD memiliki kualifikasi akademik sekurang
kurangnya diploma IV atau SI di bidang PAUD atau PGPAUD, atau psikologi, atau
memiliki sertifikasi profesi guru PAUD atau sekurang kurangnya telah mendapat
pelatihan pendidikan anak usia dini.
Profil
kompetensi profesionalisme guru PAUD.
1. Sadar
dan mampu mengembangkan diri sebagai individu warga negara dan guru PAUD yang
profesional dan berpendidikan tinggi.
2. Menguasai
prinsip-prinsip dasar kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan anak usia
dini.
3. Memahami
dan mengembangkan perlakuan terhadap anak usia dini di lembaga PAUD
4. Mampu
menyelenggarakan program kegiatan belajar di lembaga PAUD
5. Mampu
berkomunikasi, berkerja sama dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di
lingkungan sekkitar
Dikotomi PAUD dan TPQ
Pengelolaan
PAUD terutama TPA (0-2 tahun) dan KB (2-4 tahun) lebih condong untuk
berintegrasi dengan posyandu (POSPAUD) daripada TPQ, padahal posyandu hanya mengontrol
kesehatan atau jasmani anak. TPQ telah mempunyai edukasi secara memadai bahkan
kurikulum yang ada telah diselaraskan
dengan fitrah, potensi maupun karakter anak.
Guru-guru PAUD dan Ibu-ibu
pengangguran.
Guru-guru
dilembaga PAUD didominasi oleh ibu-ibu rumahtangga pengangguran khususnya ibu RT dan RW serta ibu dukuh yang
tidak mempunyai kompetensi sebagai pendidik profesional.
Kesenjangan hak dan kewajiban guru
PAUD.
Hak
guru paud lebih kecil daripada hak guru non PAUD, padahal kewajiban guru paud lebih besar daripada guru non paud. Pasalnya,
guru paud tidak hanya mendidik melainkan , mengasuh, mengasah, dan mengasihi.
Momentum emas membangun karakter
bangsa sejak dini
Berdasarkan
kajian psikologis dapat ditegaskan bahwa waktu yang paling tepat untuk
dimulainya pendidikan karakter adalah anak usia dini, yakni pada jenjang PAUD.
Program PAUD masa depan
1. Gerakan
gender dan tuntutan wanita karier
2. PAUD
full days school
3. PAUD
yang semakin akademis
4. Merancang
Program PAUD di masa depan
a. PAUD
terdahulu
b. Pertumbuhan
PAUD saat ini
c. Arah
baru PAUD masa depan
1) Akademis
vs humanis
2) Semakin
inklusif
3) Beragam
PAUD yang semakin akademis
4) Dukungan
menyeluruh
5) Meningkatnya
minat orangtua untuk memasukkan anak nya ke PAUD
Komentar
Posting Komentar